3 Mitos Tentang Perceraian dalam Hukum Keluarga
Tingginya jumlah perceraian ditengarai salah satunya disebabkan mitos tentang perceraian yang berkembang di masyarakat, apa sajakah mitos-mitos tersebut?
Tak hanya di Indonesia tapi juga di negara lain, kita tentu tak asing dengan kata perceraian. Selain selebriti yang persidangan perceraiannya selalu diikuti melalui media sosial atau media mainstream, data juga menunjukkan bahwa setiap tahunnya tingkat perceraian meningkat 3% dan terjadi terutama di wilayah-wilayah kota besar di Indonesia.
Tingginya jumlah perceraian ditengarai salah satunya disebabkan mitos tentang perceraian yang berkembang di masyarakat, yang tentunya tidak melulu benar, yaitu:
- Perceraian dianggap sebagai jalan keluar yang selalu terbaik untuk terhindar dari masalah dalam perkawinan.
- Jika sudah bercerai keadaan pasti akan membaik.
- Setelah bercerai Anda dan anak-anak akan menjalani kehidupan yang baik-baik saja.
Dalam setiap relasi, entah itu pertemanan, perkawinan bahkan persaudaraan, tidak jarang timbul konflik. Bagaimana kita mengatasi konflik itu agar para pihak sama-sama nyaman dan aman adalah kunci dari masalah berkepanjangan.
Apabila masalah telah membebani anda lahir bathin, ada baiknya segera bantuan. Profesional seperti psikolog dan advokat mungkin bisa jadi pilihan tempat bertanya atau menjadi pihak penengah untuk mengakhiri konflik yang tengah anda hadapi.