Berapa pun Pinjamannya, Surat Pernyataan Hutang Pribadi itu Penting
Apakah saat ini Anda merasa membutuhkan hutang untuk memenuhi keperluan diri sendiri? Jika iya, berarti Anda sama seperti Robi yang satu minggu lagi akan berencana pergi hiking bersama teman-teman sekantornya, namun ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli sleeping bag pribadi seharga satu juta rupiah. Hobinya yang cukup menelan biaya tersebut memaksa Robi harus meminjam uang temannya. Kebetulan temannya tersebut memiliki kemampuan finansial yang lebih mapan dari pada Robi. Karena Robi ingin meningkatkan kepercayaan temannya itu, ia membuat surat perjanjian hutang piutang yang berisikan keterangan bahwa dirinya akan mengembalikan uang sesuai dengan nominal pinjaman dan tepat waktu sesuai perjanjian.
Tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalahpahaman atau perselisihan antara Robi dan temannya. Sekalipun Robi telat mengembalikan uang pinjaman tersebut, maka sanksinya akan disesuaikan dengan isi perjanjian yang tertera dalam surat pernyataan hutang pribadi yang sebelumnya telah disepakati bersama. Jika Anda ingin tahu apa saja yang perlu dituliskan dalam surat tersebut, berikut adalah daftar contoh surat pernyataan hutang pribadi :
- Judul surat yang berkaitan dengan isi perjanjian antara Anda dan pihak kedua.
- Informasi tanggal terbit surat tersebut/tanggal dilakukannya peminjaman.
- Nama pribadi/perusahaan pihak pertama dan pihak kedua (sertakan juga alamat rumah/kantor, nomor identitas penduduk/perusahaan berupa KTP/SIM/Surat Izin Usaha yang masih berlaku.
- Isi perjanjian surat pernyataan hutang pribadi tersebut mengenai tanggal pencarian dana dan tanggal jatuh tempo pengembalian pinjaman tersebut.
- Kalimat penutup yang disertai dengan tanda tangan pihak peminjam dan pihak pemberi pinjaman sebagai bukti sah kesepakatan bersama (dapat disertai materai).
Jika Anda berada di posisi sebagai teman Robi (pihak pemberi pinjaman) telah terjadi beberapa kendala dalam menagih piutang, maka Anda berhak membuat surat penagihan hutang pribadi yang berisi tentang peringatan kepada pihak peminjam untuk segera melunasi hutangnya dengan jangka waktu yang telah Anda tentukan. Tindakan ini adalah sah jika tertera sebelumnya pada surat pernyataan hutang pribadi yang sebelumnya telah disepakati bersama.
Lalu, bagaimana jika pihak penerima pinjaman dalam masa pinjaman ternyata berada di jarak yang jauh seperti luar negeri atau luar kota? Sementara itu, kendala yang terjadi banyak sekali. Hal ini tidak memungkinkan pihak pemberi pinjaman untuk bertemu langsung dengan pihak kedua. Untuk menghindari kredit macet atau menyebabkan terjadi kemungkinan terburuk lainnya, maka pihak pemberi pinjaman berhak untuk memberikan surat kuasa penagihan hutang pribadi kepada pihak ketiga. Dalam hal ini Anda dapat menggunakan jasa penagihan hutang atau dengan melibatkan orang terdekat pihak peminjam. Dengan begitu, Anda dapat terus melakukan proses penagihan sampai hutang tersebut terbayar lunas sesuai dengan nominal perjanjian di awal.
Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.