+23
Chat Konsultan Hukum
surat-pernyataan-pelunasan-hutang

Hindari Praktik Ilegal dengan Surat Pernyataan Pelunasan Hutang

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tidak lepas dengan berbagai macam kebutuhan selain kebutuhan mendasar seperti makan. Mulai dari renovasi rumah, kendaraan pribadi, pendidikan, pernikahan, sampai pada kebutuhan modal usaha. Dengan beragamnya kebutuhan tersebut, banyak masyarakat yang akhirnya tidak sanggup memenuhi kebutuhan tersebut dengan menggunakan dana tabungan secara maksimal. Maka, terciptalah beberapa layanan pinjaman yang disediakan oleh perusahaan perbankan, koperasi, maupun perusahaan jasa pinjaman uang tunai yang hadir menjadi solusi terbaik untuk Anda di tengah-tengah masyarakat. Dalam proses pinjam meminjam tersebut, yang perlu diperhatikan dengan seksama adalah surat perjanjian hutang piutang yang disetujui oleh pihak kreditur dan debitur.

Mengapa surat tersebut menjadi sangat penting? Jika posisi Anda adalah debitur (pihak yang mendapatkan pinjaman), maka surat itu akan melindungi Anda dari kemungkinan praktik ilegal atau menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa saja dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Di dalamnya tercantum jelas hak dan kewajiban apa saja yang Anda dapatkan selama masa peminjaman tersebut. Jadi, surat ini bersifat mengikat antara kedua belah pihak. Namun, jika Anda adalah kreditur (pihak pemberi pinjaman) maka, pasti membutuhkan surat pernyataan pelunasan hutang dari debitur. Hal ini akan menjadi acuan mengenai kapan pinjaman itu akan dikembalikan kepada Anda. Dapat dilihat di kolom kewajiban debitur. Anda dapat mencatat dahulu contoh surat pernyataan pelunasan hutang agar semua proses pinjaman menjadi lancar. 

Berikut ini adalah beberapa informasi penting yang harus Anda sertakan pada surat pernyataan pelunasan hutang piutang :

  1. Judul surat yang jelas dan berkaitan dengan isi perjanjian antara Anda dan pihak kedua. 
  2. Informasi tanggal terbit surat tersebut.
  3. Data diri lengkap kedua belah pihak (termasuk nomor identitas penduduk/perusahaan berupa KTP/SIM/Surat Izin Usaha
  4. Isi perjanjian surat pernyataan pelunasan hutang tersebut mengenai tanggal pencarian dana, peminjaman properti, informasi jatuh tempo, dan juga lengkap dengan sanksi apabila salah satu pihak melanggar pasal-pasal dalam perjanjian tersebut.
  5. Kalimat penutup yang disertai dengan tanda tangan kedua belah pihak sebagai tanda bahwa telah terjadi kesepakatan bersama (dapat disertai materai).

Setelah surat pernyataan pelunasan hutang telah Anda siapkan dengan baik, segera buat kesepakatan antara pihak kedua. Jika dalam proses peminjaman tersebut ada jaminan berupa properti, kendaraan, atau benda berharga lainnya, maka Anda harus menambahkan kolom keterangan kondisi jaminan tersebut secara lengkap mulai dari besar kisaran nilai benda tersebut, kualitas jaminan, sampai pada sanksi yang berkaitan pada benda jaminan bila terjadi pelanggaran perjanjian di antara kedua belah pihak  pada surat pernyataan pelunasan hutang dengan jaminan. Surat ini akan memudahkan Anda mengingat hak dan kewajiban selama masa peminjaman berlangsung.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.




Exit mobile version